Sekilas
IKSANDALIKA dan lain-lain
Herman L
Dalam
catatan sejarah, Lubangsa Selatan tercatat memiliki ORDA (organisai daerah) mulai
tahun 2003. Yakni dengan lahirnya Ikatan Santri Muda Lima kecamatan (Iksandalika).
Lima kecamatan yang dimaksud yaitu, Kecamatan Dungkek, Gapura, Batang-Batang,
Manding dan Gili. Organisasi ini, menjadi organisasi tunggal yang ada di
Lubangsa Selatan, karena selain Iksandalika Lub-Sel tidak mempunyai organisasi
yang lain, yang memiliki orentasi ke masyarakatan.
Tidak
akan ada bangunan yang kokoh, apabila tidak ada yang merencanakan dan membangun
bangunan itu. Begitu pula organisasi Iksandalika, organisasi ini tidak berdiri
dengan sendirinya, tetapi memang telah direncakan dan rencana itu diwujudkan.
Dan dibalik kelahiran organisasi ini, ada beberapa sosok yang memainkan
perannya dalam melancarkan proses “persalinan”. Sebut saja kak Erdi (Jadung
Dungkek), Imam S. Arizal (Gapura), Tolak, Ibnu, Zainal, Matrawi, Matrahiem,
Amir, dan teman-temannya yang lain.
Pada
mulanya mereka menaruh simpati terhadap orda-orda yang telah ada di Pondok
Pesantren Annuqayah. Dan dari rasa simpati itu, mereka sadar bahwa ternyata ada
sejuta kebaikan yang didapat dalam dunia ke-organisasi-an. Dari itulah
kemudian, mereka mempunyai inisiatif untuk segera merencanakan dan membangun
organisasi juga dalam pesantren daerahnya sendiri, yaitu Lubangsa Selatan.
Ijtihad mereka bukan dimaksudkan untuk meniru adanya orda-orda yang telah ada,
namun mereka lebih pada kebaikan yang didapat dari adanya organisasi.
Singkat
kisah, lahirlah organisasi itu dalam keadaan “sehat”, kemudian mereka
memberinya nama Iksandalika. Organisasi ini kemudian mengkonsep kegiatannya
yaitu dengan kegiatan rutinitas, yang isinya lebih pada pelatihan mental
anggota. Dimulai dari pelatihan MC, Menjadi Qori’, Menjadi Pemimpin Shalawat, belajar
sambutan, Belajar menjadi penceramah dan
lain semacamnya. Hal ini dikemas dalam bentuk pengajian, laiknya pengajian
sungguhan—dalam rangka mengukur kemampuan setiap anggota.
Waktu
terus berjalan, kegiatan demi kegiatan terus disempurnakan oleh “bayi” yang
baru lahir itu. Hingga saat ia baru belajar merangkak, ia mencoba memperlihatkan
kemampuannya pada masyarakat. Dan ia sepakati kerja sama untuk melaksanakan
kegiatan pengajian sungguhan, yang di letakkan di Desa Jadung. Inilah kegiatan
pertama yang dilaksanakan Iksandalika yang berhubungan langsung dengan
masyarakat, dan kegiatan ini juga sebagai awal pembuktian kualitas
angota-angota Iksandalika. Dan alhamdulilah, sekalipun masih belum bisa
merangkak secara sempurna, tetapi mereka percaya bahwa ia bisa dipercaya.
Semakin
bertambah hari, semakin bertambah pula umur bayi itu. Hingga saatnya ia sudah
tahu berjalan. Tetapi jangan pernah bayangkan ia bisa berjalan secara mudah,
tetapi melalui proses yang panjang, meletihkan, butuh pengorbanan dan
melelahkan tentunya. Namun semangat untuk bertahan dalam keadaan apapun,
mengalahkan rasa-rasa tak nyaman itu. Hingga saat ini usia organisasi Iksandalika
telah berumur kurang lebih empat belas tahun.
Dalam
perkembangan hidupnya, mulai “bayi” sampai saat ini, telah banyak orang yang
mengabdikan dirinya pada organisasi ini. Dimulai (2003-2005) ada kak Erdi,
Faishal, Kholik, Syamsuni, Farid, Kholil, Yondriani Akbar, Ach. Imamuddin,
Mazzawi, Herman S dan Ainur Rifqi sampai saat ini. Mereka adalah orang-orang
yang berjuang untuk tetap mempertahankan organisasi ini.
Dan
telah banyak pula kegiatan-kegiatan yang berhasil disempurnakan. PHBI
(Peringatan Hari Besar Islam) misalnya, yang diadakan secara rutin setiap
tahun. Kegiatan rutinitas yang tetap berjalan dalam keadaan apapun, penerbitan
selebaran dan dialog menjadi serangkaian kegiatan unggulan yang dimiliki oleg
organisasi ini.
Inilah
sekila cerita kelahiran Iksandalika, yang mimpi besarnya adalah mewujudkan
insan teladan titipan Tuhan, penegak bangsa pembela agama. Tetapi mungkin masih
banyak di antara mereka yang belum tahu organisasi ini, tetapi organisasi ini
banyak tahu tentang segalanya. Semoga untaian doa selalu berjalan beriringan
dengan langkahnya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar