Kamis, 17 November 2016



Assalamualikum Wr. Wb

Dek, selamat malam.

Bagaimana kabarmu? Semoga Tuhan selalu bersamamu dengan Dzat Kasih Sayang-Nya.

Dek, sedang apa engkau di sana? Sepertinya  engkau tuliskan sesuatu pada kertas di depanmu—dengan susunan kata dan retorikanya yang sulit untukku mengerti. Mungkin tentang rindu yang telah lama engkau sedu dan hidu.

Dek, Apakah dirimu sudah memeluk mimpimu malam ini? Semoga mimpimu baik, sebaik lahir batinmu yang halus dan mengagumkan. seyogianya mimpimu akan terwujud, karena bintang dan bulan mendoakanmu—saat engkau melihatnya dengan senyuman. Akupun sering sampaikan pesan rindu padanya.

Dek, semoga kebaikan-Nya berpihak padamu. Amin, itu akan selalu kudoakan.

Oh iya, ada hal lain yang ingin kusampaikan selain menyapamu malam ini.

Entahlah, apakah engkau mengharapkannya atau tidak. Tetapi aku selalu bahagia untuk menyampaikan hal ini.

Mungkin, aku bukan orang pertama yang menyampaikan kata ini. Tetapi, justru engkau adalah yang pertama kuingat. Dan engkau adalah yang pertama untukku.

Selain itu, hanya waktu dan kesempatan yang tidak selamanya memberikan pihaknya padaku. Karena aku selalu mengingat sesuatu apapun tentangmu. Aalagi, hari pentingmu—tanggal sejarah kelahiranmu.

Selamat ulang tahun, tidak ada yang lebih perlu buatku.

Malam ini, aku hanya ingin menyapamu dengan satu doa: Semoga Tuhan melimpahkan cinta-Nya di hatimu.

Selamat ulang Tahun, meski kata-kataku tak seindah larik puisi yang sering engkau dengar. Namun aku tulus menyampaikannya.
semoga engkau juga memaafkanku, karena hanya kata, asa dan doa yang bisa kuhaturkan untukmu.

Sekali lagi, selamat ulang tahun.

Doaku selalu bersamamu setiap waktu.



Herman L


rinaimu

Sengaja taburan bunga tak ranum ku buang Menanti buah harmoni tanpa henti Sembari nyala hati dan tawa sanubari tak berani tampak pada k...